Berpuasa berarti tidak ada asupan melalui mulut sehingga tidak jarang malah menyebabkan bau mulut. Bau mulut selama berpuasa memang terasa agak mengganggu. Apalagi ketika pekerjaan kita mengharuskan berinteraksi dengan orang banyak, kita pasti tidak mau ada rasa canggung karena bau mulut.
Jika kita tahu cara menyiasatinya, ternyata kita bisa menjalankan puasa tanpa bau mulut. Sebaiknya periksakan gigi secara teratur untuk membersihkan plak/karang gigi dan menjaga kesehatan gusi, sehingga selama berpuasa tidak akan terganggu oleh masalah mulut dan gigi.
Berikut ini beberapa tips agar terbebas dari bau mulut. Ayo kita coba dan buktikan!
- Hindari menyantap hidangan yang beraroma ‘aduhai’ seperti petai, jengkol, bawang mentah pada saat bersantap sahur.
- Selesai makan sahur, minum air putih banyak-banyak.
- Menggosok gigi dan menyikat lidah setelah makan dan menjelang tidur. Permukaan lidah yang tak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana.
- Berkumur dengan larutan khusus (antiseptik) untuk menghilangkan bau mulut.
- Di lingkungan keluarga Arab ada kebiasan mengunyah sejumput adas manis sehabis makan. Setelah dikunyah dan disisip airnya, ampasnya dibuang. Aroma adas manis yang harumnya mirip aroma obat batuk benar-benar ‘pencuci mulut’ yang bisa diandalkan saat puasa.
- Sahur dengan menu sayuran tumis atau sayur bening dan ditutup dengan semangkuk buah segar.
- Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk berkumur setelah makan sahur. Air rebusan sirih berfungsi sebagai antibakteri penyebab bau mulut.
0 komentar:
Posting Komentar